"A"

pelangi delapan puisi


Kisah seorang awam
Oleh: Nur Azisah
Ketukan detik dari sang waktu
Tik, tok, tik, tok
Menafsirkan gumam sebuah musik gelap
Nafas terabai menghilang bersama malam

Merintih seorang awam
Merintih berangankan sebuah kasih
Kembali dengan hanya mendapat diam
Merintih kejang seperti hewan

Tertinggal serpihan kekejaman cinta
Puing-puing beliung malang
Menangis di keramaian
Yang tertinggal bersama duka

Mata berair
Berlinang air mata bunda
Menetes tept dipipi adik awam
Membawa berita luka yang begitu gundah

Tertunduk seorang kasih
Oleh: Nur Azisah
Lampiran kasih kusuguhi kepada pujangga
Petik mesin tik bernyanyi
Melengser gelisah yang bergemuruh
Melengser gelisah yang bergemuruh
Kupetik cintamu dengan suci

Tertunduk seorang kasih dalam sebuah kurung
Mengibas serpihan debu kaca
Berdarah badan dilumuri beling
Duduk kasih menangis memohon cintaa

Terhempas dari dunia
Seorang cinta mengulur tangannya
Lalu berkata…
Kau diciptakan untuk menemaniku!

Patriot sang bocah
Oleh: Nur Azisah
Kututup mata lalu dapat kulihat potret wajahmu
Tergambar begitu sempurna
Dengan cinta yang suci dihidupnya
Potret seorang pahlawan dihidup seorang bocah

Waktu tak dapat mengalahkannya
Puji-pujian kepada sang Esa terlantun dibibirnya
Tarian penghapus pedih dia lakukan
Penuh cinta dalam hidup itulah atta

Memuji tak terbayar
Oelh lelahnya tubuhmu
Kerut-kerutan yang bertambah karena bocahmu
Air mata sedih ketika melihat bocahmu sakit
Kaulah attaku yang kukasih

Mama…
Aku kini telah dewasa
Aku hanya sebentar meninggalkanmu
Janganlah menangis
Aku akan kembali dengan membawa toga yang kau dambakan
Ma.. aku mohon berhentilah menangis

MAMA
Oleh : Nur Azisah
Mama..
Kau itu sebenarnya apa?
Apakah bidadari yang dikirimkan Allah kepadaku?
Ataukah sesosok kartini kedua dihidupku?

Mama..
Kau itu seperti apa?
Aku merasa kau bagaikan buku pedoman yang selalu menemaniku
Yang mengingatkan hatiku untuk menjaga diri disini..

Mama..
Kau ini untuk siapa?
Aku pikir kau mendedikasikan jiwamu untuk Allah
Dan menjual dirimu kepada keluarga yang engkau cintai

Mama..
Kau ini apa?
Kau begitu kuat,
Jauh lebih kuat dari Ayah..
Hati dan jiwamu bagai sebuah gembok yang begitu kokoh
Yang aku harap tak akan goyah


Cinta katanya indah
Oleh : Nur Azisah
Mengapa aku?
Mengapa kamu?
Mengapa harus engkau yang kucinta
Cinta ini benar sakitnya

Cinta katanya indah
Tapi.. akhirnya begitu pedih
Seakan merobek jantung ini
Seakan siap menarik nyawa meninggalkan raga

Iya..
Cinta memang indah
Tapi hanya pada awalnya
Tetapi ketika kau tau bahwa anganmu tak akan terjadi
Kau akan terjatuh lalu mati

Dan..
Orang-orangpun menertawaimu
Sembari mengejekmu karena bodoh jatuh cinta pada kaktus itu.

Jika hanya dengan melihatmu
Oleh : Nur Azisah
Jika dengan melihatmu aku sebahagia ini
Akan aku tutup semua jendela rumahku
Lalu kutatap kau dari balik jendelaku tanpa terganggu
Oleh bunyi kikuk merpati

Jika dengan memandangmu
Menjadikan aku sebahagia ini
Maka aku tidak ingin tertidur lagi
Agar tidak terlewatkan oleh ekspresi bunyi ketukan cintamu

Jika hanya dengan melihatmu hatiku ingin meledak
Karena bahagia
Maka akan kututup mataku
Lalu bersiap untuk mendengar suaramu
Agar aku dapat mati dengan bahagia.

Nikmat senja dikala pagi
Oleh: Nur Azisah

Menikmati nikmat tuhan
Dikala orang-orang masih sibuk bercengkrama bersama tidur mereka
Keindahan yang hanya tampak ketika matahari masih setengah
Mempesona membuat mulut menganga

Andaikan aku diberi waktu yang banyak menikmatinya
Nikmat tuhan yang begitu indah
 Andaikan aku dapat meminta
Aku tidak ingin menari bersama orang-orang lagi
Menarikan tarian penyambutan setan

Celetukan dari panasnya api neraka
Terpatri jelas di dunia nyata
Andai kau dapat melihatnya
Pasti kau akan memilih untuk diam, dan
Menikmati senja dikala pagi tiba

Tirai pelangi cintaku
Oleh: Nur Azisah

Seputih air susu dipagi hari
Sebiru langit diwaktu siang
Semerah bunga mawar yang baru mekar dipot bunga kamarku
Seindah itulah cintaku padamu

Hai kau pujangga hatiku
Pangeran didalam mimpiku
Berjuta kali kuucapkan
Aku mencintaimu

Senyummu membawa angin-angin cinta didalam sukmaku
Suaramu yang membuatku terbawa dalam imajinasi terindah didalam hidupku
Tatapanmu yang begitu teduh dan lembut
Meyakinkanku bahwa engkaulah tirai pelangi cintaku




Penulis : A-Z-I-S-A-H ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel pelangi delapan puisi ini dipublish oleh A-Z-I-S-A-H pada hari Selasa, 18 Desember 2012. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan pelangi delapan puisi
 

0 komentar:

Posting Komentar