ALIRAN
PUISI SAYA ADALAH EKSPRESIONISME
Mungkin
Oleh: Nur Azisah
dua
tanya dalam hati
cinta
dan benci itu sama
satu
kemungkinan didalam ruh ini
aku
mungkin akan tetap mencinta
sisa-sisa
bercak yang kau tinggalkan
menggores
jutaan luka yang mendalam
merusak
keindahan duniaku
merusak
kelembutan anggrek unguku
dua
tanya dalam hati
apakah
mungkin kau akan tetap mencinta
satu
harap dalam hidup
semoga
kau wafat dalam angan
Matahari
Terbit
Oleh: Nur Azisah
pikirku
setetes bisa ular bisa membunuhku
membunuh
pesona mawar dihatiku
pikirku
sang matahari terbit akan hilang
ketika
kutiup menggunakan badai tsunamiku
matahari
itu sangat kuat
sangat
bodoh jika aku hanya meniupnya menggunakan badai kecil itu
seperti
meniup lilin ulangtahun sibayi
tak
berguna
tak
bernyawa
sabda
lantunan nyanyian sang maestro
membuatku
berlinang air mata
setelah
beribu tahun silam tak berkunjung
air
mata cinta yang tak berguna
untukmu
sang matahari terbit
kubawakan
air yang akan membuatmu mati
pedih
perih tak terkira
ketika
sang matahari terbit mengibaskan apinya kepadaku
Adapun aliran puisi yang bertolak belakang dari kemampuan saya dalam
membuat sebuah karya ialah aliran imajis.
Aku begitu mencintaimu
Oleh: Nur Azisah
Sabtu
lalu aku melihat seseorang yang begitu sederhana
Ia
menggunakan baju kaos berwarna putih
Bersama
celana jeans pendek
Berambut
panjang dan begitu tampan
Malam
minggu aku menatapnya tanpa ketahuan
Menatapnya
dengan puas
Menatapnya
dengan tatapan penuh rasa
Penuh
cinta dan harap
Hari ini senja begitu indah
Lelaki
itu bagai menari-nari dihadapanku
Begitu
lucu begitu mempesona
Lalu
petang ini lelaki itu menghampiriku
Membisikkanku
satu kalimat yang begitu indah
“aku
begitu mencintaimu”
Puisi
yang beraliran romantisme
Surat Cinta
Kutulis
surat ini
Kala
hujan gerimis
Bagai
bunyi tambur mainan
Anak-anak
peri dunia yang gaib
Dan
angin mendesah,
Wahai,
dik narto
Aku
cinta padamu!
Kutulus
surat ini
Kala
langit menangis
Dan
dua ekor belibis
Bercintaan
di dalam kolam
Bagai
dua anak nakal
Jenaka
dan manis
Mengibaskan
ekor,
Serta
menggetarkan bulu-bulunya,
Wahai,
dik narti, kupinang kau menjadi istriku!
Kaki-kaki
hujan yang runcing
Menyentuh
ujungnya di bumi.
Kaki-kaki
cinta yang tegas
Bagai
logam berat gemerlapan
Menembus
ke muka
Dan
tak kunjung diundurkan.
................................................
Engkau
adalah putri duyung
Tawananku.
Putri
duyung dengan
Suara
merdu lembut
Bagai
angin laut,
Mendesahkan
bagiku!
Angin
mendesah
Selalu
mendesah
Dengan
ratapnya yang merdu.
Engkau
adalah putri duyung
Tergolek
lemas
Mengejap-ngejapkan
matanya yang indah
Dalam
jaringku’wahai, putri duyung,
Aku
menjaringmu
Aku
melamarmu.
Kutulis
surat ini
Kata
hujan gerimis
Kerna
langit
Gadis
manja dan manis
Menangis
minta mainan
Dua
anak lelaki nakal
Bersenda
gurau dalam selokan
..................................................
(Empat kumpulan sajak, 1961)
Mengapa puisi tersebut diatas
termasuk kedalam aliran romantisme karena aliran romantisme yang lebih mementingkan
perasaan didalam karyanya. Seperti pada kalimat “anak-anak peri dunia gaib”,
“dan
angin mendesah”, “kala angin menangis”, “engkau
adalah putri duyung”, “mendesahkan bagiku!”, “angin
mendesah, selalu mendesah”. Beberapa bukti tersebut menunjukkan bahwa
puisi “Surat Cinta” tersebut berada pada aliran romantisme. Karena
berlebihan pada pengungkapan rasanya.
Puisi lain yang beraliran romantisme
yakni puisi,
Pada
Kamu
oleh: Andri Rusly
Aku melihat suara lewat matamu
Saat bibirmu tertutup rapat
Tapi jelas membuatku makin
menatapmu bersama degup jantungku
yang tak pernah menentu…
Apa pernah kamu mendengar cinta
yang tak bersuara meneriakkan
manisnya kesedihan ?
itulah aku yang ada di kamu
pada sebilah cinta
yang tlah menggores hati
sedalam dalamnya …
Aku melihat suara lewat senyummu
saat matamu terjemahkan rindu
hmm…aku kian terpesona pada indahnya
kamu..
pada cantiknya
kamu
Aku melihat suara setiap saat
lewat segalamu
tentang kamu
oleh: Andri Rusly
Aku melihat suara lewat matamu
Saat bibirmu tertutup rapat
Tapi jelas membuatku makin
menatapmu bersama degup jantungku
yang tak pernah menentu…
Apa pernah kamu mendengar cinta
yang tak bersuara meneriakkan
manisnya kesedihan ?
itulah aku yang ada di kamu
pada sebilah cinta
yang tlah menggores hati
sedalam dalamnya …
Aku melihat suara lewat senyummu
saat matamu terjemahkan rindu
hmm…aku kian terpesona pada indahnya
kamu..
pada cantiknya
kamu
Aku melihat suara setiap saat
lewat segalamu
tentang kamu
0 komentar:
Posting Komentar