Tema: Kampus Sebagai Institusi
Pendidikan Untuk Membangun Kesadaran Berpikir Kritis Dan Berpikir Kreatif
Kampus
menurut saya merupakan salah satu institusi formil dalam meningkatkan kapasitas
kinerja otak kiri dan kanan kita. Kampus adalah salah satu lingkungan pembangun
jati diri yang sebenarnya. Adalah nyata ketika seorang mahasiswa takut beropini
karena mulutnya telah dibungkam oleh beberapa dosen pengampuh mata kuliah
mereka. Tapi tidak semua dosen seperti itu. Membangun kesadaran berpikir kritis
dan berpikir kreatif merupakan salah satu tugas dari institusi pendidikan.
Memang harus seperti itu. Tetapi kita mau atau tidak mau harus beralih dari
mimpi ke kenyataan yang terjadi di institusi pendidikan saat ini, melalui mata
saya.
Pembangunan
kesadaran akan berpikir kritis dan kreatif sudah mendarah daging di dalam jiwa
banyak mahasiswa. Mahasiswa saat ini banyak melakukan kegiatan-kegiatan membela
hak mereka yang sebenarnya sangat tertindas oleh birokrasi universitas. Seperti
yang saya tulis tadi pada paragraf sebelumnya bahwa mahasiswa telah dibungkam
oleh beberapa dosen mereka untuk beropini termasuk dibungkan oleh birokrasi
kampus mereka. Kalau dipikir mahasiswa sebenarnya bagai jongos kampus yang
harus taat akan apapun yang telah dikatakan oleh sang-penguasa. Kami bagai bersimpuh
di jari-jari kaki birokrasi dan harus tunduk kepada mereka. Jika tidak, kalian
akan di skors bahkan di Drop Out (DO).
Setiap
institusi patut dipercaya memiliki kelemahan dan kelebihan. Maaf saya membuat
opini seperti ini karena ada beberapa kakak-kakak (senior) saya di drop out
dari kampus ini. Karena birokrasi terlalu melindungi mahasiswa-mahasiswa baru menurut
saya *maaf* (sumber mata uang) baru mereka. Sekali lagi saya mohon maaf. Ini
hanya opini saya.
Baik,
selanjutnya. Masalah keefektifan pembangunan berpikir kritis dan kreatif telah
dilakukan oleh beberapa dosen pengampuh mata kuliah tertentu. Ada beberapa cara
dosen membangkitkan semangat berpikir kritis dengan mendisiplinkan mereka dalam
mengaplikasikan teori-teori yang telah mereka pahami pada kehidupan sehari-hari.
Jadi secara tidak sadar telah membiasakan kita secara profesional atau ahli
dalam menggunakan teori-teori dsb dalam lingkungan sekitar.
Beberapa
potensi yang dimiliki mahasiswa membuahkan animo masyarakat bahwa mahasiswa
merupakan pembangkang utama birokrasi kampus mereka padahal mahasiswa dengan
tindak kepeduliannya membela hak walau hanya mendapat hasil yakni dibenci oleh
masyarakat. Kampus dikatakan sebagai institusi pembangun kesadaran akan
berpikir kritis dan kreatif memang ada benarnya jika hanya pada kalangan
universitas saja. Contohnya menjadi lebih semangat dalam membangun
paradigma-paradigma berpikir melawan hal-hal yang dianggapnya salah dan membuat
banyak penemuan-penemuan terbaru dengan diaplikasikannya dalam buku seperti
skripsi dsb, dan tentu saja ada beberapa mahasiswa yang berhasil dalam membuka
usaha karena kebiasaan melakukan kegiatan disiplin yang di tugaskan dari dosen
mereka ke kehidupan sehari-harinya.
Mahasiswa memiliki keanekaragaman
kemampuan berpikir kritis dan kreatif bergantung seberapa besarkah
ketertarikannya terhadap bahan atau materi yang dia lihat. Pada umumnya
mahasiswa yang saya ketahui pada jurusan bahasa Indonesia contohnya, sangat
tertarik jika diberi kesempatan membuat opini menurut sudut pandang mereka
sendiri. Seperti pada tugas kali ini. Salah satu metode untuk mengetahui sejauh
mana pengetahuan mahasiswa tersebut dapat dilihat dari opini mereka masing-masing.
Tingkat kritis dan kreatif mahasiswapun dapat dilihat dari hal tersebut.
Tingkat kreatifitas mahasiswa dalam
menemukan, membuat, dan mengevauasi suatu hal tersebut dapat dibangkitkan
dengan pemberian tugas oleh dosen pengampuh mata kuliah tertentu. Kampus-pun
berperan penting disini sebagai salah satu sumber informasi bagi mahasiswa.
Jadi kesimpulannya adalah kampus sebagai institusi pendidikan untuk membangun
kesadaran berpikir kritis dan kreatif karena memang tugasnya seperti itu walau
hanya beberapa saja yang terlaksana dengan benar karena kurangnya kesamaan
paham antara birokrasi dengan mahasiswa di kampus. Kampus juga merupakan salah
satu media informasi utama bagi mahasiswa dalam mengembangkan kreatifitasnya
sebagai sang-mahasiswa bukan maha-siwa.
0 komentar:
Posting Komentar